...

Turki Keluarkan Travel Warning ke AS dan Eropa, RI Pantau Situasi – Familipulsa.com

[ad_1]

Turki mengeluarkan peringatan perjalanan atau peringatan perjalanan kepada warganya yang bepergian ke Amerika Serikat dan Eropa, melawan peningkatan risiko kemungkinan serangan dengan latar belakang Islamofobia, xenofobia, dan rasisme.

Peringatan ini merupakan hasil pembakaran Al-Qur’an oleh pemimpin partai politik sayap kanan Stram Kurs, Rasmus Paludan, saat demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, pada Sabtu (21/1) pekan lalu. .

Menanggapi peringatan Turki tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), akan memantau perkembangan dan mencermati situasi untuk memastikan kebenaran peningkatan risiko serangan kekerasan terhadap warga Muslim. Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan WNI di kedua wilayah tersebut.

“Sedang dipastikan oleh rekan-rekan yang menangani perlindungan WNI,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, melalui pesan singkat kepada Familipulsa.com, Minggu (29/1).

“Khususnya, apakah ada perspektif ancaman yang serupa dengan yang dilaporkan oleh pihak Turki,” lanjutnya.

Menurutnya, saat ini Indonesia belum merilis peringatan perjalanan khusus untuk warga negara Indonesia, terutama yang berada di Eropa dan Amerika Serikat.

Terkait aksi pembakaran ini, Indonesia sebelumnya mengecam keras aksi Paludan. Melalui akun Twitter resminya, Kemlu RI menyatakan bahwa tindakan Paludan merupakan penistaan ​​terhadap Al-Quran.

“Kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab,” tulis Kemlu RI di akun Twitter @Kemlu_RI, Minggu (22/1) lalu.

Selain Indonesia dan Turki, berbagai negara di dunia juga mengecam aksi tersebut, mulai dari Arab Saudi, Kuwait, hingga Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Bahkan Swedia juga mengecam tindakan Paludan. Meski begitu, mereka menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari kebebasan berekspresi.

Sementara itu, melalui dua peringatan perjalanan Berbeda yang dilansir Sabtu (28/1), Turki meminta warganya di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa tetap tenang. “Bertindaklah dengan tenang dalam menghadapi kemungkinan pelecehan dan serangan xenophobia dan rasis,” bunyi peringatan itu seperti dikutip dari Reuters, Minggu (29/1).

Selain itu, otoritas Turki juga meminta warganya untuk menghindari lokasi demonstrasi. “Jauhi area di mana demonstrasi dapat meningkat,” tulis peringatan itu.

Siapakah Rasmus Paludan?

Pembakaran Alquran di Swedia bermula saat Paludan menggelar aksi protes di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm.

Aksi pembakaran Alquran ini ternyata bukan yang pertama kali dilakukan Paludan. Mengutip laporan BBC International, pada April 2022, Paludan menggelar demonstrasi serupa di beberapa kota di Swedia, mengusung partai Stram Kurs yang dibentuknya pada 2017. Partai ini kerap menyuarakan agenda anti imigran dan anti Islam.

Sebelumnya, pada 2019, membakar Al Quran yang dibungkus dengan daging babi.

Paludan sebelumnya dikenal sebagai pengacara dan Youtuber. Dia juga pernah menjalani hukuman penjara karena kasus penghinaan rasial.

[ad_2]

Sebelum pergi, jika anda suka untuk bisnis jualan pulsa dengan menjadi master dealer atau pengecer di familipulsa.com silahkan mendaftar di server kami.

Kami menawarkan kerjasama yang menguntungkan karena harga yang sangat murah untuk dijual lagi dan di downlinekan.

Cara mendaftar bisa dilihat pada halaman CARA DAFTAR

You May Also Like