[ad_1]
JawaPos.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan telah merealisasikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 351 triliun. Realisasi ini tercatat melebihi target atau tepatnya mencapai 138 persen senilai Rp 254 triliun.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan pencapaian tersebut didukung adanya windfall selama tahun 2022. Di mana harga sejumlah komoditas mengalami lonjakan signifikan akibat ketidakpastian global.
“Sejauh ini pencapaian tersebut telah melampaui target kami sebesar Rp254 triliun atau 138 persen mencapai Rp351 triliun,” kata Arifin dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Senin (30/1).
Dia menjelaskan, realisasi Rp 351 triliun menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan realisasi tahun 2021 sebesar Rp 184 triliun. Lebih detail, Arifin menunjukkan realisasi PNBP didominasi oleh sektor minerba senilai Rp 183,4 triliun.
Angka tersebut jauh lebih besar dari realisasi sektor mineral pada 2021 sebesar Rp 75,4 triliun. Disusul sektor minyak dan gas bumi (migas) senilai Rp 148,7 triliun setelah terealisasi Rp 97,9 triliun pada 2021.
Selanjutnya, sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) akan terealisasi Rp 2,3 triliun pada 2022. Angka tersebut tercatat meningkat dibanding tahun 2021 yang hanya menyumbang Rp 1,9 triliun.
“Sedangkan realisasi dari sektor lain tahun 2022 tercatat senilai Rp 17 triliun, naik dari realisasi tahun 2021 senilai Rp 8,6 triliun,” jelasnya.
Lebih lanjut Arifin menambahkan, pada 2023 Kementerian ESDM mengantisipasi penurunan harga komoditas. Di mana, dia menyadari harga komoditas tidak akan setinggi tahun lalu.
Untuk itu, ESDM pada 2023 menurunkan target pencapaian PNBP menjadi Rp 219 triliun. Sementara terkait realisasi investasi tahun 2022 tercatat sebesar USD 26,8 miliar atau setara dengan Rp 401,2 triliun atau mencapai 86 persen dari target tahun 2022.
Realisasi investasi yang lebih rendah dari target pada tahun 2021 dibebani oleh kinerja sektor minyak dan gas bumi (migas), dimana banyak proyek hulu migas yang belum dimulai pada tahun tersebut.
“Sedangkan untuk 2023 ESDM tetap menjaga investasi dengan target 2023 sebesar USD 33,5 miliar atau Rp 501,7 triliun,” jelasnya.
Editor: Mohammad Nur Asikin
Reporter: R.Nurul Fitriana Putri
[ad_2]
Sebelum pergi, jika anda suka untuk bisnis jualan pulsa dengan menjadi master dealer atau sub dealer di familipulsa.com silahkan mendaftar di server kami.
Kami menawarkan kerjasama yang menguntungkan karena harga yang sangat murah untuk dijual lagi dan di downlinekan.
Cara pendaftaran bisa dilihat pada halaman CARA DAFTAR