Familipulsa.com Literasi Digital RI Naik Sedikit, Tapi Penipuan Online Tetap Humas
[ad_1]
Skor indeks literasi digital Indonesia 2022 meningkat 0,05 poin dibandingkan tahun 2021 menjadi 3,54 dari skala 5. Namun, keamanan digital di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah.
Indeks literasi digital 3,54 termasuk level sedang. Skor literasi digital Indonesia terus meningkat sejak tahun 2020, meski tipis.
Namun indeks literasi digital dari sisi keamanan masih kecil yaitu 3,12. Rincian indeks literasi digital tahun 2020 hingga 2022 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
2020 | 2021 | 2022 | |
Literasi digital | 3.46 | 3.49 | 3.54 |
Ini terdiri dari empat pilar yaitu: | |||
Budaya digital | 3.55 | 3,9 | 3.84 |
Keamanan digital | 3.24 | 3,1 | 3,12 |
Keterampilan digital | 3.34 | 3.44 | 3.52 |
Etika digital | 3.72 | 3.53 | 3.68 |
Rincian keempat pilar tersebut adalah:
- keterampilan digital (keterampilan digital) misalnya menggambarkan kemampuan komunitas untuk menghubungkan perangkat ke jaringan internet dan kemampuan mengunggah
- Etika media digital (etika digital) misalnya, mendeskripsikan komentar komunitas di media sosial
- Keamanan digital (keamanan digital) seperti menggambarkan kemampuan komunitas untuk melindungi data pribadi mereka
- budaya media digital (budaya digital) yang menggambarkan budaya media sosial masyarakat Indonesia. Misalnya mempertimbangkan perasaan suku lain, mempertimbangkan perasaan pembaca yang berbeda pandangan politik, keragaman budaya, agama, dan usia di media sosial.
Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel A Pangerapan menjelaskan salah satu pilar keamanan digital adalah kemampuan melaporkan penyalahgunaan di jejaring sosial.
Namun sebagian besar atau 58,6% responden tidak memahami hal tersebut. Mereka juga tidak pernah melakukan atau melaporkan pelecehan tetapi membutuhkan bantuan dari orang lain.
“Keamanan digital masih menjadi PR utama dalam literasi digital,” kata Semuel dalam acara Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022 di Magetan, Rabu (1/2).
Rendahnya indeks keamanan digital dibandingkan ketiga pilar lainnya merupakan indikasi bahwa masyarakat belum menyadari pentingnya perlindungan data pribadi. Hal ini berpotensi untuk disalahgunakan di dunia maya.
Ini mencontohkan modus penipuan undangan nikah. Pelaku mengirim tautan undangan pernikahan yang tampak berisi aplikasi atau APK.
Ketika calon korban mengklik tautan ini dan mengunduh, pelaku mendapatkan akses ke sms tersebut.
Dengan begitu, pelaku bisa mengetahui kode OTP yang dimasukkan ke dalam sms korban. Mereka kemudian dapat mencuri isi akun korban.
Berdasarkan survei literasi digital, semakin banyak responden yang tidak lagi mencantumkan informasi pribadi seperti nama anggota keluarga dan berperilaku cukup aman di media sosial. Mereka juga menggunakan kata sandi pola alfanumerik untuk membuka HP.
Namun, lebih dari 60% responden masih menggunakannya kata sandi sama di berbagai akun media sosial. Sebanyak 61,3% responden masih membagikan nomor telepon di media sosial.
“Tentu ini bukan tugas Kemenkominfo, tapi juga membutuhkan dukungan dari berbagai sumber pemangku kepentingan,” dia berkata.
Itulah informasi soal Literasi Digital RI Naik Sedikit, Tapi Penipuan Online Tetap Humas – Katadata Technology.co.id
yang ditulis oleh Lenny Septiani, jika anda berminat untuk bfamilipulsa.comis jualan pulsa dengan menjadi master dealer atau pengecer di familipulsa.com silahkan mendaftar di server kami.
Kami menawarkan kerjasama yang menguntungkan karena harga yang sangat murah untuk dijual lagi dan di downlinekan.
Cara mendaftar dapat dilihat pada halaman CARA DAFTAR lalu ikuti tahap-tahapstep-step|step by step} seterusnya