Familipulsa.com, Magetan –
Umat Islam di Desa Adat Tuban di Bali telah sepakat untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah masing-masing. Hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia. Para umat Islam di desa ini menyadari bahwa shalat tarawih adalah salah satu ibadah yang dianjurkan oleh agama Islam. Oleh karena itu, mereka telah sepakat untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah masing-masing.
Mereka juga menyadari bahwa shalat tarawih adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan shalat tarawih di rumah masing-masing, mereka berharap dapat mendapatkan rahmat dan berkah dari Allah SWT. Selain itu, mereka juga berharap dapat menjaga kesehatan dan keselamatan masing-masing.
Umat Islam Desa Adat Tuban di Bali sepakat shalat tarawih di rumah
Badung, Bali (VIRAL) – Umat Islam yang berada di kawasan Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, melaksanakan salat Tarawi pertama kali di rumahnya pada bulan Ramadhan 1444 Hijriyah, yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi di Saka tahun 1945.
“Umat Islam di desa adat kita sudah sepakat untuk tidak shalat tarawih di masjid. Ini pengakuan dari warga kita bahwa toleransi beragama yang murni tidak bisa dipertanyakan,” kata Bendesa, perwakilan dari Wayan Mendra, desa adat Tuban di Badung, Rabu. .
Dia mengatakan pada tahun 1945, menyusul permintaan bersama pada Hari Raya Nyepi, umat Islam dapat melakukan salat Tarawi pertama dengan berjalan kaki dari kapel terdekat tanpa menggunakan lampu dan pengeras suara yang terbatas.
Karena itu, pihaknya sejak awal juga memperbolehkan umat Islam yang tinggal di kampung adat Tuban jika ada yang ingin melaksanakan salat Tarawih pertama di masjid terdekat yang jaraknya 50 meter dari tempat tinggalnya.
Namun jelang pelaksanaan Nyefi, pihaknya kembali diinformasikan bahwa umat Islam dan pengurus masjid setempat telah bersepakat untuk tidak salat di masjid tersebut.
“Jadi kita yang berasal dari desa adat tidak pernah melarang karena negara menjamin kemerdekaan penduduk yang beribadah menurut kepercayaannya. Jadi kita tidak melarang, bahkan tidak kita batasi,” kata Wayan Mendra .
Sementara itu, warga Kampung Bugis, kampung adat Tuban di Nur Haida, mengungkapkan, keluarga besarnya memutuskan untuk berkumpul dan salat Tarawih pertama di salah satu rumah keluarga.
Menurutnya, jarak antara rumah dan masjid relatif dekat, namun banyak warga yang menghindari jalan-jalan pada Hari Raya Nyepi, meski desa adat mengizinkannya.
“kita mengucapkan terima kasih kepada umat Hindu yang beribadah pada Hari Raya Nyepi, maka pertama kali Ramadhan 1444 Hijriah kita melaksanakan salat Tarawi di rumah,” ujarnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan shalat tarawih hari pertama di bulan Ramadhan dan hari raya Nyepi di Bali bisa menunjukkan betapa kuatnya toleransi beragama di Pulau Dewata.
Nur Haida berkata, “Menurut saya tempat ini sangat indah. kamu tidak dapat menemukan kedermawanan seperti ini di tempat lain di Bali. Bahkan shalat di rumah ini tidak mengurangi kekhidmatan ibadah.”
Sekian coretan mengenai Umat Islam Desa Adat Tuban di Bali sepakat shalat tarawih di rumah yang ditulis oleh Famili Pulsa, jika kamu hobi untuk berjualan pulsa dengan menjadi master dealer atau konter di familipulsa.com silahkan mendaftar di server kita.
kita menawarkan kerjasama yang menguntungkan karena harga yang sangat murah untuk dijual lagi dan di downlinekan.
Cara mendaftar bisa dilihat pada halaman CARA DAFTAR lalu ikuti tahap-tahap selanjutnya
“Mulailah berbisnis pulsa dan dapatkan kelebihan yang luar biasa! Nikmati kemudahan transaksi, kecepatan pengiriman, dan layanan pelanggan yang luar biasa. Dapatkan kelebihan dari berbagai macam produk dan layanan yang kita tawarkan. Jadilah bagian dari jutaan orang yang sudah berhasil menggerakkan bisnis pulsa dan dapatkan kelebihan yang luar biasa!”
Umat Islam Desa Adat Tuban di Bali sepakat shalat tarawih di rumah #Umat #Islam #Desa #Adat #Tuban #Bali #sepakat #shalat #tarawih #rumah